Rabu, 17 Maret 2021

Menyunting Audio Menggunakan Adobe Premiere

Kamis 18  Maret 2021

Kelas XXI Multimedia 1 dan 2
M. Rasuma Febri S.Kom

 

Adobe Premiere adalah sebuah software atau aplikasi yang digunakan dalam melakukan editing video. Pengeditan ini umumnya digunakan untuk membuat atau memproduksi sebuah karya visual berbentuk video clip, iklan film, dan seluruh unsur video pada broadcasting.

Software Adobe Premiere sangat memungkinkan untuk dilakukannya penyuntingan file audio karena di dalamnya terdapat berbagai fitur-fitur efek audio yang sangat memadai. 
 

1. Memulai Editing Audio dengan Software Adobe Premiere


Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan.

a. Importing


Untuk meng-import file, dapat dilakukan dengan cara klik kanan pada area Project Wondow, kemudian pilih import.

Kita dapat meng-import beberapa file sekaligus atau bahkan meng-import folder yang didalamnya terdapat beberapa file. Pada Project Window, import folder akan tersimpan beserta nama folder tersebut sehingga memudahkan kita dalam menggolongkan file.

b. Audio fader


Langkah selanjutnya adalah meletakkan file audio pada Timeline Window. Selanjutnya lakukan penyuntingan berupa fader, baik di awal maupun di akhir file audio sesuai dengan kebutuhan dan konsepnya. Fader di awal klip audio bertujuan memperhalus kemunculan audio (fade in), sedangkan pada bagian belakang klip audio, fader berfungsi memperhalus akhir atau ending audio (fade out).

Penggunaan fader pada dua track audio yang bertumpuk, akan menjadi transisi Audio Dissolve yang dapat membuat perpindahan audio terdengar halus tanpa mengurangi kualitas suara dan keseluruhan cerita.

c. Audio panning


Audio panning adalah sebuah fitur yang memungkinkan kita membagi saluran keluar (output) audio sehingga tidak bertumpuk pada satu saluran. Hal ini sangat mungkin terjadi apabila terdapat beberapa audio yang bertumpuk dalam satu timecode yang sama dan berbunyi secara bersamaan. Dengan menggunakan audio panning, saluran audio yang bertumpuk tersebut dapat diurai.

d. Audio filter


Software Adobe Premiere sangat banyak menyediakan fitur-fitur efek audio yang tergolomg audio filter. Salah satunya adalah Chorus. Secara bahasa, Chorus berarti paduan suara sehingga apabila sebuah klip audio diberikan efek Chorus, suara dari klip audio tersebut akan terdengar seolah-olah menyerupai paduan suara.

Suara audio juga akan terdengar lebih jernih dan halus terdengar di telinga sehingga kualitas audio akan menjadi lebih baik. Pengaturan pada beberapa opsi dan parameter dapat dilakukan secara individual karena tidak ada acuan khusus dalam melakukan pengaturan audio filter ini.  
 

2. Memperbaiki Kualitas Data Audio Menggunakan Fitur-fitur Efek Audio


Setiap proses perekaman gambar adakalanya terjadi hambatan dan bahkan kerusakan file yang sangat mungkin terjadi. Namun, kerusakan-kerusakan tersebut terkadang dapat diperbaiki oleh editor. Salah satu yang mungkin dapat diperbaiki adalah kerusakan pada file audio hasil proses perekaman gambar audio.

Software Adobe Premiere memiliki banyak fitur efek audio yang sangat memadai untuk melakukan perbaikan terhadap file-file audio yang rusak tersebut. Selain untuk memperbaiki, adapula fitur efek suara untuk mempertajam dan mempertebal suara sehingga meningkatkan kualitas suara pada klip video hasil perekaman gambar. Berikut beberapa fitur yang direferensikan.

a. Equalizer


Proses ekualisasi adalah proses pemerataan dengan cara menguraikan unsur suara berdasarkan frekuensinya. Ada tiga unsur frekuensi yang dapat diurai, yaitu High Frequence (frekuensi tinggi), Middle Frequence (frekuensi menengah), dan Low Frequence (frekuensi rendah). Ketiga unsur ini mampu mempertebal ataupun mempertajam kualitas suara sehingga fitur ini disarankan untuk digunakan pada saat memperbaiki kerusakan maupun pada saat pencampuran (mixing).

b. DeHummer


Berbeda dengan noise, fungsi DeHummer lebih kepada mengurangi suara gaung ataupun mendengung yang terjadi karena koneksi saluran masuk (input) yang tidak sempurna. Hal ini juga bisa disebabkan karena penggunaan perangkat audio yang tidak kompatibel terhadap kamera yang digunakan. Seperti contoh, penggunaan mikrofon dengan kualitas rendah yang memungkinkan terjadinya gaung atau dengung pada perekaman.

Fitur efek audio ini sangat tidak familiar dan jarang digunakan oleh orang awam. Namun, sesungguhnya fitur efek audio ini sangat memiliki ketajaman dan sensivitas yang tinggi terhadap suara gaung ataupun dengung yang ada pada grafik suara (waveform) yang tentunya mengganggu suara utama sehingga tidak terdengar dengan jelas. 
Keistimewaan dalam sensitivitas deteksi terhadap gangguan suara dengung ataupun gaung itulah yang membuat fitur efek audio DeHummer disarankan untuk memperbaiki file audio yang rusak atau terkendala. Walaupun tidak kembali sempurna, tetapi cara kerja DeHummer akan dapat membantu file audio yang sebelumnya mengalami kerusakan dapat digunakan kembali.

c. DeNoiser


Noise dalam audio dapat juga diartikan sebagai desis. Dalam beberapa kondisi tertentu, noise juga dijadikan sebuah efek suara sehingga seolah suara tersebut terdengar kotor. Namun, pada konteks dalam bahasa ini, DeNoiser merupakan fitur efek audio yang juga disarankan untuk memperbaiki file audio yang rusak karena adanya suara desis yang berlebihan.

d. PitchShifter


Fitur efek audio PitchShifter memiliki keunikan. Sisi keunikan dari fitur audio ini adalah kemampuan dalam mempertajam kualitas suara serta mampu mengubah nada suara, baik menjadi lebih tinggi maupun lebih rendah. Karakter suara serta ketebalan suara akan dapat dengan mudah dicapai dengan menggunakan fitur efek audio PitchShifter ini.
 
 
 
 
sumber TPAV SMK/MAK XII dan halaman :
http://www.awiracr.com/2021/03/modul-multimedia-tpav-menyunting-audio.html 

0 Kasi komentar dong...:

Posting Komentar

Silahkan kasicomment Qmu...